Kamis, 12 Januari 2017

Warna Primer, Sekunder dan Tersier


Warna primer

Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster yaitu beberapa warna basic. Beberapa warna lain dibuat dari gabungan beberapa warna primer.

Awal mulanya, manusia menduga kalau warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, serta Hijau. Tetapi dalam riset selanjutnya, disebutkan tiga warna primer yaitu :
Merah (seperti darah)
Biru (seperti langit atau laut)
Kuning (seperti kuning telur)

Ini lalu di kenal sebagai warna pigmen primer yang digunakan dalam dunia seni rupa. Kombinasi dua warna primer membuahkan warna sekunder. Kombinasi warna sekunder dengan warna primer membuahkan warna tertier. Walau demikian dengan cara tehnis, merah - kuning - biru, sesungguhnya bukanlah warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer yaitu magenta, kuning serta cyan. (Oleh karenanya jika menyebutkan " merah, kuning, biru " sebagai warna pigmen primer, jadi " merah " yaitu langkah yang kurang akurat untuk mengatakan " magenta " sedang " biru " yaitu langkah yang kurang akurat untuk mengatakan " cyan "). Biru serta hijau yaitu warna sekunder dalam pigmen, namun adalah warna primer dalam sinar, berbarengan dengan merah.

Landasan biologis
Pada intinya warna primer yaitu bukanlah punya sinar, namun lebih adalah rencana biologis, yang didasarkan pada tanggapan fisiologis mata manusia pada sinar. Dengan cara fundamental, sinar yaitu spektrum berkaitan dari panjang gelombang, yang bermakna kalau ada jumlah warna yang tidak terhingga. Walau demikian, mata manusia wajarnya cuma mempunyai tiga type alat penerima/reseptor yang dimaksud dengan sel kerucut (yang ada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang sinar spesifik. Manusia dan spesies lain yang mempunyai tiga jenis reseptor warna dimaksud makhluk trichromat.

Spesies yang di kenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna memakai empat warna primer. Manusia cuma bisa lihat s/d 400 nanometer, warna violet, sedang makhluk tetrachromat bisa lihat warna ultraviolet s/d 300 nanometer, warna primer ke empat ini peluang berada di panjang gelombang yang lebih rendah serta peluang yaitu warna magenta spektral murni kian lebih sebatas magenta yang kita saksikan sebagai kombinasi dari merah serta biru.

Banyak dari type burung serta binatang marsupial adalah makhluk tetrachromat.

Warna primer additif


Kombinasi warna additif

Alat/media yang memadukan pancaran sinar untuk membuat sensasi warna memakai system warna additif. Tv yaitu yang paling umum. Warna primer additifadalah merah, hijau serta biru. Kombinasi warna sinar merah serta hijau, membuahkan nuansa warna kuning atau orange. Kombinasi hijau serta biru membuahkan nuansa cyan, sedang kombinasi merah serta biru menhasilkan nuansa ungu serta magenta. Kombinasi dengan pembagian seimbang dari warna additif primer membuahkan nuansa warna kelabu ; bila ketiga warna ini disaturasikan penuh, jadi akhirnya yaitu warna putih. Ruangan warna/jenis warna yang dibuat dimaksud dengan RGB (red, green, blue).

Warna primer subtraktif
Media yang memakai pantulan sinar untuk untuk membuahkan warna menggunakan cara kombinasi warna subtraktif.

Tradisional
Merah, Hijau, Biru/RGB (Red, Green, Blue) adalah rangkaian histori dari warna primer subtraktif. Terutama dipakai dalam seni rupa (seni lukis). Ruangan warna RGB membuat triad warna primer dalam satu lingkaran warna standard ; juga warna sekunder : violet, orange/jingga serta hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam satu lingkaran warna.
Penggunaan warna merah, biru, hijau sebagai warna primer membuahkan gamut (rentang warna) yang relatif sempit/kecil, dimana, sebagian warna tak dapat diraih dengan kombinasi itu. Lantaran argumen itu, percetakan warna modern memakai kombinasi warna magenta, kuning, cyan.

CMYK
Dalam industri percetakan, untuk membuahkan warna beragam, diaplikasikan penggunaan warna primer subtraktif : magenta, kuning serta cyan dalam ukuran yang berbagai macam.

Kombinasi warna subtraktif

Kombinasi kuning serta cyan membuahkan nuansa warna hijau ; kombinasi kuning dengan magenta membuahkan nuansa warna merah, sedang kombinasi magenta dengan cyan membuahkan nuansa biru. Dalam teori, kombinasi tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang bakal membuahkan nuansa warna kelabu, serta bakal jadi hitam bila ketiganya disaturasikan dengan cara penuh, namun dalam praktek akhirnya condong jadi warna kotor kecoklatan. Oleh karenanya, kerapkali digunakan warna ke empat, yakni hitam, sebagai penambahan dari cyan, magenta serta kuning. Ruangan warna yang dibuat lalu dimaksud dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam dimaksud dengan " K " (key) dari arti " key plate " dalam percetakan (plat bikin yang membuat detil artistik pada gambar, umumnya memakai warna tinta hitam).










Warna sekunder
Warna sekunder yaitu warna yang dibuat dari kombinasi dua warna primer dalam satu ruangan warna. Misalnya seperti berikut ini.

Warna Cat (RYB)



biru
(●)
+
kuning
(●)
=
hijau
(●)
biru
(●)
+
merah
(●)
=
ungu
(●)
kuning
(●)
+
merah
(●)
=
jingga/oranye
(●)



Warna Sinar (RGB)



merah
(●)
+
hijau
(●)
=
kuning
(●)
merah
(●)
+
biru
(●)
=
magenta
(●)
hijau
(●)
+
biru
(●)
=
cyan
(●)


Pada prinsipnya teori untuk pigmen semestinya dapat diaplikasikan untuk warna cat juga. Namun cat yang awal mula digunakan, pencampurannya dikerjakan jauh sebelumnya ada ilmu dan pengetahuan warna modern, serta lantaran pigmen yang ada pada saat itu juga terbatas. Terutama warna pigmen cyan serta magenta alami susah didapat, oleh karenanya digunakan warna biru serta merah. Dengan hal tersebut hingga sekarang ini dengan cara luas di ajarkan kalau merah, kuning serta biru yaitu warna primer sedang jingga/orange, hijau serta ungu yaitu warna sekunder.


Warna tersier
Warna tersier yaitu warna yang dibuat dari kombinasi satu warna primer dengan satu warna sekunder dalam satu ruangan warna.


Warna primer, sekunder serta tersier dalam lingkaran warna RYB.

Warna Cat (RYB)

biru
(●)
+
hijau
(●)
=
aquamarine
(●)
hijau
(●)
+
kuning
(●)
=
chartreuse
(●)
kuning
(●)
+
jingga
(●)
=
marigold
(●)
jingga
(●)
+
merah
(●)
=
vermilion
(●)
merah
(●)
+
ungu
(●)
=
magenta
(●)
ungu
(●)
+
biru
(●)
=
violet
(●)

Warna Sinar (RGB)
merah
(●)
+
kuning
(●)
=
jingga
(●)
hijau
(●)
+
kuning
(●)
=
chartreuse
(●)
hijau
(●)
+
cyan
(●)
=
aquamarine
(●)
biru
(●)
+
cyan
(●)
=
azure
(●)
biru
(●)
+
magenta
(●)
=
violet
(●)
merah
(●)
+
magenta
(●)
=
fuchsia
(●)

Warna Pigmen (CMY)
cyan
(●)
+
biru
(●)
=
azure
(●)
magenta
(●)
+
biru
(●)
=
violet
(●)
magenta
(●)
+
merah
(●)
=
fuchsia
(●)
kuning
(●)
+
merah
(●)
=
jingga
(●)
kuning
(●)
+
hijau
(●)
=
chartreuse
(●)
cyan
(●)
+
hijau
(●)
=
aquamarine
(●)
Lingkaran warna CMY


Penggunaan istilah
Arti " warna tersier " awal mulanya dicetuskan mengacu pada beberapa warna " netral " ; yang di buat dengan mencampurkan tiga warna primer dalam satu ruangan warna. Ini bakal membuahkan warna putih atau kelabu, dalam sitem warna sinar additif, sedang dalam system warna subtraktif pada pigmen atau cat bakal membuahkan coklat, kelabu atau hitam. Pengertian seperti ini masihlah umum dalam banyak tulisan-tulisan tehnis.

Untuk hindari kerancuan, banyak beberapa profesional pilih memakai arti " warna intermediate ".

sumber : http://hargaalatmusik.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar